7 tahun mendidik santri, Madin Ini Rindukan Gedung.
Daftar Isi
Proses mengaji di Rumah Pendiri Madin dengan fasilitas terbatas.(foto: kangprayit.com) |
Ustadzah Feti fajarwati (38 tahun) mengatakan "dari lima tahun yang lalu situ kami jatuh bangun berjuang mengajar dan mendidik santri kami, alhamdulilah baru 2 tahun kebelakang ini baru mulai tertata, Alhamdulullah santri kami ada 70 santri dan pengajarnya atau ustadznya 7 Ustadz 4 Ustad untuk kelas madin, 2 untuk pra madin, saya sendiri sebagai kepala Madin".
Harapan Kepala Madin juga disampaika "Saya sih tidak ingin eksis di medsos, kami hanya ingin meluaskan diri punya banyak teman sepemikiran, berhubung saya bukan asli purbalingga, satu persatu saya komunikasi lewat medsos, semoga bisa silaturahmi langsung".
Kepala madin yang lahir diBandung ini mengadakan kegiatan rutin wali santri setiap ahad pon, walau masih numpang ke SD N 2 Kedunglegok karena rumahnya masih tidak kondusif karena digunakan kegiatan santri TPQ yang santrinya 50 santri dan 3 ustad.
Sudah 2 tahun kepala Madin Al Hikmah mengadakan pengajian umum dengan mengundang masyarakat sekitar, mulai dari kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, Rojabiyah, Muharam, dan kegiatan Ramadhan rencananya untuk tahun ini akan ada program latihan berzakat Fitrah.
Pendiri sekaligus kepala Madin menyampaikan keinginannya "sementara ini ingin belajar saja atau study banding ke madin lain yang sudah jalan dengan baik"
"Kadang saya juga kepingin ada yang hadir pada saat pembelajaran, kulo kepingin di koreksi, dikomentari, supaya ketika saya ada yang salah dapat menjadi lebih baik, tapi minta seperti itu ke siapa? "Tambahnya.
Harapanya juga disampaikan " pertemuan fkdt Keangkon yang dilaksanakan 3 bulan sekali kadang 4 sampe 5 bulan diharapkan lebih aktif sehingga madin yang baru lebih banyak menimba ilmu".
"Semoga kedepan para santri lebih istiqomah mengaji dan dapat memiliki gedung yang representaif guna menunjang keberhasilan pendidikan santri" ujarnya.
Kepala madin yang pernah juga mengikuti pelatihan jurnalis ini menyampaikan "Semangat kami tumbuh atas motivasi dan dukungan dari pihak PD. Pontren yang selalu menyemangati untuk melangkah lebih baik lagi. Terimakasih juga kepada Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan honor kepada 10 pengajar kami, kepada Pemerintahan Kabupaten Purbalingga yang telah memberikan honor kepada 5 pengajar kami dan kepada Pemerintahan Desa Kedunglegok Khususnya Bapak Sudarno yang telah mengganggarkan sebesar 2.400.000/ tahunnya untuk tiap Lembaga TPQ dan Madin. Berhubung kami memiliki TPQ dan MADIN maka setiap tahunnya kami terima 4.800.000/ tahunnya untuk 10 pengajar kami". pungkasnya.
Sekian dan terimakasih.(Ahmad Prayitno).