UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN
Umpan balik dalam pembelajaran tepatnya dalam kurikulum merdeka merupakan hal dan istilah yang baru terutama muncul saat kurikulum merdeka diterapkan oleh pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
Berikut penuturan atau seputar umpan balik dalam pembelajaran yang di sampaikan Oleh Hernik Nurdaheni, S.Pd semoga menjadi bekal dalam implementasi kurikulum merdeka.
Lokakarya Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 di Bralink Grand Hotel Purbalingga pada Selasa (25-10-22) foto:kangprayit.com |
Secara profesional guru bertanggung jawab atas keberhasilan para siswanya menuju tujuan yang diharapkan. Tidak seorangpun guru menginginkan siswanya gagal dalam meraih prestasi. Tidak ada guru yang senang siswanya mengalami kegagalan. Kegagalan belajar siswa bukan cuma kerugian bagi yang bersangkutan, tetapi juga kerugian bagi guru dan orang tua. Berbekal ilmu, guru berdaya upaya agar tidak ada seorang siswapun yang mengalami kegagalan dalam belajar. Salah satunya dengan cara memberikan umpan balik dalam pembelajaran.
Umpan balik ialah komentar guru terhadap hasil pekerjaan siswa. Komentar ini dapat dilakukan secara tertulis pada pekerjaannya atau secara lisan, langsung kepada siswa yang bersangkutan. Selain dari guru, umpan balik dapat juga diperoleh siswa dari temannya yang lain. Pada prinsipnya, harus dapat meningkatkan proses pembelajaran. Dengan adanya umpan balik diharapkan :
Siswa terangsang untuk lebih giat belajar karena pekerjaannya dihargai.
Setelah siswa mendapaat saran atau komentar, para siswa paham akan kekurangan pada pekerjaannya dan segera berkeinginan memperbaikinya.
Guru segera dapat melihat kekurangan perencanaan program dan pelaksanaan pembelajaran dirinya dan berusaha meningkatkan kemampuannya.
Kapan dan dimana guru memberikan umpan balik?
a. Pada Hasil Tes (Ulangan)
Tes (ulangan yang diberikan pada siswa pada akhir pelajaran, ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan semester) ada juga dijadikan kesempatan untuk memberikan umpan balik terhadap siswa,guru,dan orang tua siswa.
b. Di dalam kelas
Waktu proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mengamati kegiatan siswa. Pada saat ini umpan balik dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Ketika siswa mengajukan pertanyaan, biasakan janganlah langsung dijawab oleh guru, beri kesempatan siswa lainya untuk memberikan jawaban atau untuk didiskusikan dengan teman temannya. Komentar datang dari berbagai pihak sehingga terjadi pembicaraan antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Dengan diskusi semacam ini, siswa yang bertanya akan mengetahui bagaimana cara pemecahannya.
2) Pada waktu diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat mengetahui proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3) Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat kekurangan dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar dan petunjuk untuk memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari temannya.
d. Pada Pekerjaan Siswa
Pekerjaan siswa yang terdapat pada buku latihan atau pekerjaan yang telah dipajangkan merupakan hasil usaha siswa berdasarkan kemampuannya masing-masing. Mereka ingin mengetahui seberapa jauh pekerjaannya dinilai oleh guru atau temannya. Dalam hal ini, guru hendaknya memberikan pujian kepada siswa yang hasil pekerjaannya benar/baik. Jika hasil pekerjaan siswa salah, janganlah sekali- kali mengatakan: “Ini salah!” Sebab, hal ini akan mengurangi semangat siswa untuk belejar. Tetapi katakanlah kepada para siswa : “Baik, coba beri tahu Bapak/Ibu bagaimana kamu mengerjakan/ menyesaikan masalah ini!” Selain tidak mengurangi semangat belajar siswa, kata-kata tersebut dapat melatih siswa untuk mempertanggung- jawabkan hasil perbuatannya. Siswa dituntut untuk mengemukakan alasan mengapa ia berbuat demikian.
Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru hendaknya membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi. Petunjuk ataupun saran dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang siswa merasakan bahwa pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.
Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan bagaimana pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa yang perlu disampaikan.
Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih baik lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan pekerjaannya.
Hasil Tes sebagai Umpan Balik Siswa, Guru, dan Orang Tua.
Siswa
Hasil Tes
Orang Tua
Umpan Balik Umpan Balik
Umpan Balik
G u r u
1. Umpan Balik bagi Siswa
Setelah siswa melihat hasil tes yang selesai diperiksa guru dan diberi komentar pada kertas pekerjaannya, mereka akan mengetahui kekurangan yang ada padanya. Komentar yang diberikan akan mendorong semangat siswa meningkatkan kemampuan, anak yang kurang menguasai suatu bahan pembelajaran. Demikian pula, anak yang telah berhasil dalam pelajarannya akan berusaha mempertahankan prestasinya, bahkan meningkatkannya. Sangat diharapkan agar komentar yang diberikan oleh guru tidak mengakibatkan patahnya semangat siswa, melainkan sebaliknya harus mampu mendorong semangat siswa.
Contoh umpan balik yang mematahkan semangat siswa :
“Nilaimu sangat jelek!
Bagaimana cara belajarmu?
Berusahalah untuk maju!”
“Hasil ulanganmu buruk!
Lihatlah nilai temanmu, semua baik.
Belajar lebih giat!”
Contoh umpan balik yang mendorong semangat siswa :
“Beberapa pertanyaan telah kau jawab dengan baik dan betul, hanya beberapa jawaban lainnya masih belum tepat. Coba usahakan agar lebih baik.”
“Nilai ulanganmu akan lebih baik kalau nomor… Ayo, perbaiki pada ulangan yang akan datang.”
2. Umpan Balik bagi Guru
Dengan melihat hasil pekerjaan siswa dan mengingat-ingat kembali kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, mungkin akan timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
Apakah bahan pembelajaran itu tidak terlalu berat bagi siswa?
Apakah siswa menggunakan alat bantu pembelajaran yang cukup?
Apakah waktu kelompok berjalan dengan baik?
Apakah bahan pembelajaran itu sudah dikuasai siswa?
Setelah guru menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut dengan jujur, maka dapatlah
Ditemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan/ ketidakberhasilan proses pembelajaran dan sekaligus ditemukan jalan untuk mengatasinya jika proses pembelajaran tersebut kurang berhasil. Apabila guru tidak menemukan sendiri cara pemecahannya, maka segeralah minta tolong kepada teman guru, kepala sekolah, pengawas atau membawa masalah itu ke kelompok kerja guru (KKG) .
3. Umpan Balik bagi Orang Tua
Untuk mendorong kemajuan siswa, bantuan orang tua dan saudara-saudaranya di rumah sangatlah penting. Setelah melihat umpan balik dari guru yang tertera pada pekerjaan siswa, orang tua dapat memperkirakan kemampuan anaknya. Karena itu, segala pekerjaan siswa harus diketahui oleh orang tuanya. Untuk pengontrolan, setelah ditandatangani oleh orang tua, pekerjaan itu harus di kembalikan lagi pada sekolah.
Mungkin saja orang tua atau saudara-saudaranya tidak dapat membantu siswa secara langsung. Akan tetapi, meraka dapat mencari jalan keluar. Misalnya menyuruh anaknya belajar dengan temannya yang lebih pandai. Orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya maju?
Dengan demikian, semua pihak baik anak sendiri, temannya, guru, maupun orang tua, dan saudara-saudaranya berusaha mendorong kemajuan dan peningkatan hasil belajar siswa.
Semoga bermanfaat untuk bekal Guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam Satuan pendidiknya mading-masing.