Gus Ghozin PWNU JAWA TENGAH : "NU harus dapat mandiri dan menghindarkan diri dari pengaruh politik praktis"

Daftar Isi

 Purbalingga(kangprayit.net) Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purbalingga pada Ahad, 02 Juni 2024, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Ikhlas Aqsol Madinah Kecamatan Bobotsari Purbalingga.

K.H. Abdul Ghofar Ghozin,M.Pd. (Gus Ghozin) saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purbalingga pada Ahad, 02 Juni 2024

Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah PWNU JAWA TENGAH K.H Abdul Ghofar Ghozin (Gus Ghozin) beliau menyampaikan "Siapapun yang terpilih saya ingatkan, ghoyah kita adalah untuk kepentingan Nahdlatul Ulama".

"Kemandirian menurut saya ada tiga, satu NU harus mandiri politik , NU politiknya adalah patner ship bukan perintah artinya NU harus mampu menghindarkan diri dari politik praktis, Poltik praktis hanya sebagai wasilah" tutur Gus Ghozin sapaan akrab beliau.

"Politik praktis itu penting itu kita tidak pungkiri, merujuk kepada tausiyah Rois Syuriyah Purbalingga, dengan demikian urusan politik penting  tetapi tidak diletakan ditempat yang tertinggi" tambahnya.

Mandiri secara tradisi, tradisi NU yang biasa di lakukan perlu terus di laksanakan,  walau ada yang mulai menyajikan dalil Al-Qur'an hadis dengan segala pembandingnya, termasuk tradisi kepesantrenan harus terus di laksanakan.

NU tidak akan mampu mencapai dua kemandirian di awal tanpa mandiri ketiga yaitu mandiri ekonomi.

Kehadiran pemerintah dalam jangka panjang yang manfaatbya meluber kepada warga NU seluruhnya, dengan mengadakan kerjasama investasi.

Setelah kita punya tiga mandiri itu, maka mampu mendigdayakan umat, dan kita perlu serius dalam mencapai ini.

Perda Pesantren adalah amanah Undang Undang dan didalamnya memuat Rekognisi bagi pesantren, Afirmasi baru fasilitasi

3 ruh undang undang pesantren ini satu kesatuan tidak bisa di pethil pethil, pungkasnya.(Ahmad)